Makin Kacau dan Sulit — Ini Ulah Siapa?

| PENAMARA . ID

Senin, 24 Februari 2025 - 18:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Kapitalisme | Sumber: CeriNews.id

Ilustrasi Kapitalisme | Sumber: CeriNews.id

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan, banyak hal terjadi di dunia ini yang tidak selalu kita temui di media mainstream. Sebagian informasi sengaja disembunyikan, sementara sebagian lainnya dianggap tidak cukup menarik untuk diberitakan. Namun, jika kita mampu melihat dan menganalisis lebih jauh, kita akan memahami dunia dari perspektif yang lebih luas dan juga tajam.

Berikut adalah beberapa topik yang jarang dibahas namun sangat penting untuk kita pahami:

  1. The Great Reshuffling: Dunia yang Tak Lagi Membutuhkan Banyak Karyawan

Banyak yang percaya bahwa kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi akan “membantu” pekerjaan manusia. Namun, kenyataannya AI tidak hanya membantu, tetapi malah menggantikan posisi manusia.

  • Perusahaan teknologi kini lebih memilih menggunakan AI daripada membayar gaji manusia.
  • Pekerjaan yang dulu membutuhkan banyak orang, kini bisa diselesaikan dengan hanya beberapa orang yang menguasai teknologi.
  • Meskipun ada klaim bahwa AI akan menciptakan lapangan kerja baru, kenyataannya banyak pekerjaan lama yang akan hilang.

Jika Anda masih berpikir bahwa jalur pendidikan formal dan pekerjaan kantoran akan memberikan hidup yang aman, Anda perlu menyadari bahwa dunia telah berubah.

  1. Perbudakan Digital: Konten Gratis, Anda yang Menjadi Produk

Setiap hari kita mengakses media sosial tanpa membayar sepeser pun, namun pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana platform seperti Facebook, Instagram, atau TikTok bisa menghasilkan triliunan dolar?

  • Mereka mendapatkan keuntungan dari data Anda. Setiap klik, like, dan waktu yang Anda habiskan di platform mereka menjadi sumber pendapatan bagi mereka.
  • Kecerdasan buatan mereka semakin memahami psikologi manusia, dan menggunakan pengetahuan ini untuk mengendalikan apa yang Anda konsumsi, tanpa Anda sadari.

Singkatnya, mereka tidak menjual produk kepada Anda, tetapi Anda lah yang menjadi produknya.

  1. Sistem Pendidikan: Mencetak Pekerja Bukan Membuat Manusia Merdeka.

Pendidikan yang kita terima di sekolah sering kali lebih fokus pada mata pelajaran seperti matematika, sejarah, dan IPA. Namun, kita jarang diajarkan tentang cara menghasilkan uang, berinvestasi, atau membangun bisnis.

  • Sistem pendidikan modern dirancang sejak era Revolusi Industri untuk menghasilkan pekerja pabrik yang patuh pada sistem.
  • Anda diajarkan untuk menjadi “pegawai yang baik”, bukan seorang pemimpin, pemikir, atau pengusaha.

Meskipun pendidikan penting, mengandalkan sepenuhnya pada sistem pendidikan untuk meraih masa depan yang lebih baik adalah kesalahan besar.

  1. Sumber Daya Alam: Lebih Berharga dari Uang, Namun Anda Tidak Memiliki Akses

Perang yang sebenarnya di dunia ini bukanlah perang ideologi atau agama, melainkan perang untuk menguasai sumber daya alam.

  • Negara dengan sumber daya alam melimpah sering kali justru hidup dalam kemiskinan karena sumber daya mereka dikuasai oleh pihak luar.
  • Anda membayar untuk listrik, air, dan bensin, padahal semua itu tersedia di tanah Anda sendiri.
  • Pertanian sering diabaikan karena jika rakyat bisa memproduksi makanan sendiri, mereka tidak akan bisa dikontrol melalui harga pangan.

Dengan kata lain, ada kepentingan agar kita terus bergantung pada sistem yang ada.

  1. Konsep Uang: Ilusi yang Semua Orang Percaya

Banyak orang bekerja keras mencari uang, namun jarang yang mempertanyakan mengapa uang semakin kehilangan nilainya.

  • Uang kertas saat ini tidak lagi didukung oleh cadangan emas; nilainya bergantung pada kepercayaan.
  • Bank dapat mencetak uang kapan saja, sementara Anda harus bekerja keras untuk mendapatkannya.

Sistem ini dirancang untuk menguntungkan mereka yang memiliki akses untuk mencetak uang, sementara mereka yang bergantung pada upah justru semakin terhimpit.

  1. Dunia Penuh Distraksi: Agar Anda Tidak Menyadari Realita

Pernahkah Anda bertanya mengapa banyak orang lebih tertarik pada drama selebriti daripada isu ekonomi atau politik?

  • Olahraga, gosip, hiburan, dan media sosial adalah alat untuk mengalihkan perhatian Anda dari masalah besar yang sebenarnya lebih berdampak pada kehidupan Anda.
  • Semakin banyak orang sibuk dengan hal-hal yang tidak penting, semakin mudah mereka dikendalikan.

Jika Anda merenungkan berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk kegiatan yang tidak memberikan manfaat nyata, Anda akan menyadari bahwa ini bukan kebetulan, melainkan bagian dari sistem yang ada.

  1. Tanah: Lebih Berharga dari Emas, Tapi Semakin Terbatas Aksesnya

Harga properti yang semakin mahal merupakan hasil dari penguasaan tanah oleh segelintir pihak.

  • Para pemain besar membeli tanah dengan harga murah, menahannya beberapa tahun, dan menjualnya dengan harga yang jauh lebih tinggi.
  • Anak muda kini semakin sulit memiliki rumah karena harga yang tidak lagi masuk akal.
  • Lahan pertanian semakin berkurang, dialihkan menjadi properti komersial.

Sementara itu, mereka yang sudah kaya semakin mudah membeli tanah, sedangkan yang kurang beruntung semakin kesulitan mendapatkan tempat tinggal.

  1. Pemerintah Butuh Kemiskinan Agar Sistem Terus Berjalan : Semakin miskin masyarakatnya semakin bodoh masyarakatnya, dan jika sudah bodoh akan mudah dikendalikan.

Pernahkah Anda berpikir bahwa pemerintah benar-benar peduli menghapus kemiskinan? Jika semua orang kaya dan mandiri, siapa yang akan bekerja dengan gaji rendah?

  • Kemiskinan adalah bisnis besar. Ada industri yang bergantung pada kemiskinan – bank yang memberikan pinjaman, perusahaan yang membutuhkan pekerja murah, dan politikus yang menawarkan janji-janji palsu.
  • Bantuan sosial bukanlah solusi untuk mengatasi kemiskinan, melainkan cara untuk menjaga ketergantungan.
  • Sistem pendidikan tidak dirancang untuk memberdayakan orang miskin agar naik kelas, melainkan untuk membuat mereka cukup pintar untuk bekerja, tetapi tidak cukup pintar untuk melawan sistem yang ada.

Jika Anda masih berpikir pemerintah akan mengatasi masalah kemiskinan, Anda sedang terjebak dalam manipulasi terbesar dalam sejarah.

· · ·

Apakah Anda Akan Tetap Menjadi Bagian dari Sistem, Atau Bangun Kesadaran?

Dunia ini berjalan dalam sistem yang dirancang untuk menjaga segelintir orang tetap berada di atas, sementara mayoritas tetap tertinggal. Anda memiliki pilihan untuk tetap menjadi bagian dari sistem ini dan terus bekerja keras mengejar mimpi yang telah mereka tentukan untuk Anda; atau mulai sadar, mulai belajar cara kerja dunia yang sesungguhnya, dan ambil kendali atas hidup Anda sendiri.

Banyak hal yang tidak diajarkan di sekolah atau disampaikan oleh media. Jika Anda tidak mencari tahu sendiri, Anda akan menjadi bagian dari permainan mereka tanpa disadari. Saatnya untuk membuka mata, karena kebebasan Anda hanya bisa diperoleh jika Anda berani mengambilnya.

Artikel Lain :

Maximum Movement May

Ironi Indonesia Gelap: Ketika Efisiensi Anggaran Justru Memadamkan Harapan

Danantara Peluang atau Ancaman Ekonomi Indonesia?

Penulis : Ari Sujatmiko

Editor : Redaktur

Berita Terkait

Republikanisme: Sebuah Filosofis Politik yang dibonsai Oligarki
Makan Bergizi Gratis: Janji Bergizi, Realita Pahit
Mewujudkan Indonesia Emas 2045, Bonus Demografi dan Peran Strategis Daerah Otonomi Baru Tangerang Utara
Luka Demokrasi dari Tangan yang Seharusnya Melindungi
Revolusi Dimulai dari Berhenti Percaya pada Negara.
Anarkisme: Sebuah Jalan Alternatif di Tengah Demokrasi yang Sakit
Demokrasi di bungkam, hukum di kubur & ketika pelindung berubah menjadi penindas
Ketidakwajaran yang Wajar bagi Sang Raja
Berita ini 59 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 15 Oktober 2025 - 12:02 WIB

Republikanisme: Sebuah Filosofis Politik yang dibonsai Oligarki

Senin, 13 Oktober 2025 - 12:25 WIB

Makan Bergizi Gratis: Janji Bergizi, Realita Pahit

Sabtu, 6 September 2025 - 13:43 WIB

Mewujudkan Indonesia Emas 2045, Bonus Demografi dan Peran Strategis Daerah Otonomi Baru Tangerang Utara

Selasa, 2 September 2025 - 00:24 WIB

Luka Demokrasi dari Tangan yang Seharusnya Melindungi

Minggu, 31 Agustus 2025 - 18:25 WIB

Revolusi Dimulai dari Berhenti Percaya pada Negara.

Berita Terbaru