Tajuk Rencana | PENAMARA.ID – Masyarakat tak punya banyak pilihan untuk melawan kebijakan kontroversi atau mendukung kebijakan akseptasi, yang diterapkan oleh Kabinet Merah Putih (KMP) dalam kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Sambil memantau kebijakan yang membawa perubahan besar itu, muncul juga beragam persoalan seperti : kriminalitas masyarakat, penembakan yang melibatkan TNI/Polri, jalannya program Makan Bergizi Gratis (Program MBG), perseteruan Presiden VII Jokowi dengan PDI Perjuangan partai yang ia tinggalkan.
Ada pula konflik daerah, dinamika organisasi masyarakat, krisis klimatis nasional hingga internasional, standar kelas ekonomi masyarakat yang di tidak rasional dengan pengeluaran normal, kontroversi ke berbagai Program Strategis Nasional (PSN), hingga politik luar negeri yang mungkin berdampak secara nasional.
Beberapa yang tidak hanya kita lewati dan amati, tetapi tandangan nyata yang harus dihadapi pada tahun 2025. Belum termasuk pada persoalan trasedental seperti sistem ekonomi yang perlu pembaruan, dekadensi sosial-politik yang menular pada aktivitas organisasi masyarakat, sampai lunturnya Pancasila sebagai tuntunan berbangsa dan bernegara.
Kurikulum kita yang diperseterukan oleh kelompok konservatif dan kelompok kontemporer di tubuh Menteri Pendidikan yang lalu, membuat sebagian dari kita lupa cara keluar atas persoalan yang jelas, tergambarkan dalam peta Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) dan Pancasila sebagai kompas.
Upaya pengentasan kemiskinan oleh Presiden Prabowo bersama KMP diharap dapat dipandangan lebih realistik dan inklusif, pemanfaatan lingkungan juga memperhatikan potensi dari masing-masing daerah, menghentikan eksploitasi berlebih terhadap sumber daya, dan menanamkan fondasi yang jelas pada pendidikan generasi baru [anak-anak] saat ini.
Harus dipastikan bonus demografi tidak melahirkan generasi yang lemah secara etika dan moral, atau penuh ketergantungan tanpa pijakan yang mandiri menghadapi persoalan. Tantangan lain, masyarakat perlu untuk selektif memuat isi pikiran di era globalisasi yang begitu cepat berubah pada apa pun, terutama penyaringan informasi.
Perubahan yang cepat jangan sampai membuat kita kalang kabut, sebab disitu “kesempatan juga terlihat” bahwa perubahan akan selalu tertinggal. Kita sebagai manusia tidak akan tertinggal – semua yang diciptakan hadir untuk melayani kita.
Penulis : Devis Mamesah
Editor : Nurawaliah Ramadhani