PENAMARA.id — Gerakan Mahasiswa Tangerang Selatan (GEMATA) menyatakan keprihatinan mendalam terhadap maraknya aktivitas mobilisasi gas oplosan yang diduga berasal dari wilayah Rumpin dan secara bebas melintasi serta memasuki kawasan Tangerang Selatan. GEMATA akhirnya mendesak pemkot Tangsel untuk menghentikan peredaran gas oplosan yang marak terjadi di Kota Tangerang Selatan.
Temuan di lapangan menunjukkan bahwa gas-gas oplosan tersebut diangkut menggunakan kendaraan seperti mobil losbak berpenutup terpal maupun mobil box kecil, yang diduga kuat digunakan untuk menghindari pantauan aparat. Aktivitas ini sangat meresahkan dan mengancam keselamatan warga, mengingat potensi bahayanya terhadap ledakan serta dampak buruk bagi konsumen rumah tangga dan pelaku usaha kecil.
“Kami menilai bahwa ini adalah bentuk pembiaran yang tidak bisa ditolerir. Jika dibiarkan, peredaran gas oplosan ini bisa berujung pada bencana,” ujar Koordinator Umum GEMATA, Ahmad Iman.
Gas oplosan ini memiliki dampak yang cukup berbahaya bagi pengguna nya. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, juga berpendapat serupa. Dia menilai, proses pemindahan dan pengisian LPG dari tabung gas subsidi ke tabung nonsubsidi sangat berbahaya, serta tidak sesuai standar keamanan.
GEMATA mendesak:
1. Pemerintah Kota Tangerang Selatan, khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Satpol PP, untuk segera melakukan razia intensif dan inspeksi mendadak (sidak) ke titik-titik distribusi gas.
2. Aparat Kepolisian, untuk menindak tegas pihak-pihak yang terbukti mengedarkan gas oplosan secara ilegal, serta memperketat pengawasan jalur masuk dari wilayah Rumpin.
3. Pertamina atau pihak berwenang terkait, agar segera mengevaluasi distribusi gas resmi dan meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya penggunaan gas oplosan.
GEMATA cukup memberikan perhatian terhadap beredarnya gas oplosan yang lalu-lalang dari Rumpin menuju Kota Tangerang Selatan. Apabila tidak ada tindakan konkret dari pihak berwenang dalam waktu dekat, GEMATA menyatakan siap turun ke jalan dan menggelar aksi demonstrasi terbuka sebagai bentuk peringatan keras terhadap lemahnya pengawasan distribusi gas di wilayah Tangerang Selatan. “Kami tidak akan tinggal diam. Ini adalah soal nyawa dan hak atas keamanan warga.” tutup Ahmad Iman.
Artikel Lainnya: Tempe Briliant: Inovasi Santri Teluknaga Menuju Kemandirian Ekonomi Desa
Penulis : M. Aang
Editor : Agnes Monica